Patung Sejarah Indonesia Yang Menyimpan Banyak Kisah
Patung Sejarah Indonesia Yang Menyimpan Banyak Kisah – Kita semua mungkin pernah mendengar atau membaca jargon “Jas Merah”, singkatan dari Jangan Pernah Lupakan Sejarah, yang diucapkan oleh Presiden pertama Indonesia Ir. Sukarno.
Sebuah nasehat yang patut digarisbawahi mengingat memang banyak makna dan pesan yang dapat digali dari sejarah bangsa untuk dijadikan pijakan dalam membangun bangsa di masa depan. Usaha biar sejarah tidak terlupakan salah satunya adalah dengan pembuatan patung dan monumen agar kenangan kejadian bersejarah berarti perjalanan bangsa Indonesia..
Patung Sejarah Indonesia Yang Menyimpan Banyak Kisah
Berikut ini beberapa patung bersejarah yang menyimpan banyak cerita di berbagai tempat di Indonesia:
1. Patung Pahlawan Revolusi
Bagi Anda yang pernah berkunjung ke Monumen Sakit Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur, pasti sudah tidak asing lagi dengan patung tujuh pahlawan revolusi. Patung ini dibangun untuk memperingati kejadian pahit yang sudah terjadi dalam peristiwa sejarah perjalanan bangsa Indonesia, yaitu pemberontakan G-30S PKI. Dalam peristiwa itu, 7 jenderal menjadi korban penyiksaan dan pembunuhan keji.
Tujuh pahlawan revolusi diculik sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, 1 Oktober 1965. 7 pahlawan perubahan ini adalah (diurutkan dari barat ke timur): Mayjen TNI DI Pandjaitan (Anumerta), Letjen TNI R Soeprapto (Anumerta), Jenderal TNI Ahmad Yani (Anumerta) , Mayjen TNI Soetojo Siswomihardjo (Anumerta), Letjen TNI MT Harjono (Anumerta), Letjen TNI S. Parman (Anumerta), dan Kapten Czi Pierre A Tendean (Anumerta).
Untuk mengenang jasa-jasa para jenderal yang kemudian dianugerahi gelar pahlawan revolusi, dibangunlah monumen Pancasila Sakti disertai patung tujuh jenderal korban pembantaian G-30S PKI. Pendirian monumen dan patung yang terletak di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur ini merupakan gagasan Presiden ke-2 RI, Soeharto.
2. Patung Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro adalah salah satu Hero nasional yang berjuang membasmi Penjarah Belanda pada era tahun 1825-1830 dalam sebuah perang besar yang dikenal dengan perang Diponegoro atau perang Jawa.
Patung Diponegoro sendiri sebenarnya ada di beberapa kota di Indonesia. Salah satunya adalah patung Diponegoro sedang menunggang kuda yang terletak di Jl. A. Yani no 8 Kelurahan Panjang, Magelang Tengah, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Patung berwarna putih ini dibangun pada tanggal 1 April hingga 31 Juli 1977 atas prakarsa Dr. Moch Soebroto.
3. Patung Proklamasi
Selanjutnya ada patung proklamator RI, Soekarno-Hatta yang berdiri megah di Tugu Proklamasi, Jakarta. Tugu Petir atau diketahui dengan Tugu Proklamasi adalah salah satu memorial bersejarah yang terletak di atas tanah Komplek Halaman Proklamasi di Jalan Proklik. Dulunya jalan ini bernama Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.
Di tugu tersebut, kedua tokoh proklamasi berdiri berdampingan, persis seperti dokumentasi asli saat proses pembacaan proklamasi berlangsung. Terdapat lempengan batu marmer hitam berisi teks proklamasi, di tengah kedua patung. Proses awal pembangunan Tugu Proklamasi dimulai pada tahun 1961, dan pembangunan pertama dilakukan oleh Soekarno.
Patung proklamasi merupakan patung 2 bapak proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu Ir. Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Patung ini berdiri di depan tugu proklamasi yang terletak di Jl. Proklamasi Jakarta Pusat.
Patung ini dibangun agar memperingati jasa-jasa Soekarno-Hatta berarti dalam pertempuran unutk menggapai kemerdekaan Indonesia berbarengan mengabadikan momen proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 lalu. Patung Kesatria proklamasi ini disahkan pada tanggal 17 Agustus 1980 oleh Presiden Soeharto.
4. Patung Jendral Sudirman
Jenderal Sudirman merupakan pahlawan nasional Republik Indonesia yang terkenal dengan taktik perang gerilya melawan penjajah Belanda. Besarnya jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan membuat namanya diabadikan sebagai nama jalan di berbagai daerah di nusantara.
Selain sebagai nama jalan, terdapat juga patung yang dibangun untuk mengenang jasa-jasanya.
Patung Jenderal Sudirman berbahan perunggu berdiri di kawasan Dukun Atas Jl. Sudirman di Jakarta Pusat memiliki tinggi 12 meter (tinggi patung 6,5 meter dan penyangga 5,5 meter) dengan perkiraan berat 4 ton.
5. Patung Martha Christina Tiahahu
Patung Martha Tiahahu atau dikenal juga dengan nama Tugu Christina Martha Tiahahu terletak di Karang Panjang, sekitar 3 km dari kota Ambon. Menurut situs resmi dari Dinas Wisata Pemerintah daerah Maluku. Memorial ini sengaja dibangun untuk mengenang pahlawan wanita asal Maluku, Martha Tiahahu.
Pilar ini pastinya sebagai daerah wisata terunggul di Maluku khususnya Ambon. Karena dari situlah wisatawan bisa melirik panorama kota Ambon yang luas. Martha Tiahahu adalah seorang gadis muda yang terlibat langsung dalam perang militer abad ke-19 melawan pemerintah Belanda. Wanita kelahiran 4 Januari 1800 ini terjun ke medan perang saat usianya baru 17 tahun.
Meski usianya masih sangat muda, namun ia dikenal memiliki cita-cita perjuangan yang sangat tinggi dan konsisten. Berani, pantang menyerah, dan cerdas, itulah sifat-sifat yang dimiliki Martha. Martha Tiahahu resmi dinyatakan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 20 Mei 1969.
Salah satu hero yang namanya cukup terkenal adalah Martha Christina Tiahahu. Ia keturunan dari wilayah Maluku dan mulai peperangan lawan kolonial Belanda saat ia berusia 17 tahun. Agar memperingati jasanya, dibangunlah patung di Karang Panjang, Ambon yang menggambarkan Martha Tiahahu berdiri tegak sambil membawa tombak.
Di bagian bawah patung terdapat tulisan:
Martha C. Tijahahu, Mutiara Nusa Laut (Pulau), Pahlawan Nasional Indonesia.
6. Patung WR Supratman
Wage Rudolf Supratman menjadi salah satu nama yang tak bisa dihilangkan dari sejarah bangsa Indonesia. Beliaulah pencipta lagu kebangsaan Indonesia yang selalu dinyanyikan hingga saat ini yaitu lagu Indonesia Raya.
Untuk menghormati jasanya kepada bangsa Indonesia, dibuatlah patung di dekat tempat makannya yang terletak di seberang Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rangkah, Surabaya Timur, Jalan Kenjeran. Patung WR Supratman diilustrasikan masih bermain biola dengan konteks dinding berukir teks lagu Indonesia Raya versi lama.