Sejarah Indonesia

Dapatkan Informasi Tentang Sejarah Indonesia Wajib Kamu Ketahui Untuk Menambah Wawasan

Sejarah Indonesia

Kejadian Sejarah Indonesia Masa Penjajahan Hingga Reformasi

Kejadian Sejarah Indonesia Masa Penjajahan Hingga Reformasi

Kejadian Sejarah Indonesia Masa Penjajahan Hingga Reformasi – Bangsa Indonesia sudah melewati rentetan insiden bersejarah yang paling panjang. Semenjak dari perjuangan melawan penjajah, masa kemerdekaan,masa nusantara. masa penjajahan, memegang teguh kemerdekaan sejak pemberontak pemberontak Belanda hingga berbagai dinamika politik dalam negeri.

Pada pembahasan kali ini akan merangkum peristiwa sejarah terpenting Indonesia. Apalagi bagi anak sekolah pasti mengetahui peristiwa bersejarah tersebut.

Kejadian Sejarah Indonesia Masa Penjajahan Hingga Reformasi

Berikut peristiwa sejarah di Indonesia yang paling penting untuk disadari. Sejak dari kemunculan bangsa Eropa sampai era reformasi saat ini.

1. Kedatangan Bangsa Eropa

Dilansir dari buku Sejarah Indonesia Modern (2007) karya MC Ricklefs, bangsa Eropa yang pertama kali tiba di Indonesia adalah bangsa Portugis di Malaka pada tahun 1509. Meski berhasil diusir, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque kembali pada tahun 1511 dan menguasai Indonesia. daerah.

Belanda baru datang ke Banten pada tahun 1596 atas ekspedisi Cornelis de Houtman. Mereka mengangkut banyak bahan-bahan ke Belanda. Di tahun 1602 tercipta (VOC) Vereenigde Oost Indische Compagnie  yang setelah itu mengambil alih kekuatan Portugis.

VOC tercerai-berai pada tanggal 31 Desember 1799 dan diambil alih oleh pemerintah Belanda. Di antara penduduk Belanda, ada masa Inggris (1811-1816) dan Perancis (1800-1811), Setelah itu dikirim kembali pada Belanda.

2. Indonesia dikuasai Jepang (1942)

Jepang menaklukkan beberapa bagian besar di kawasan Indonesia pada tahun 1942 terhitung Batavia. Alhasil Belanda angkat tangan tanpa tuntutan pada Jepang bersama ditandatanganinya Perjanjian Kalijati pada tanggal 8 Maret 1942. Pada masa Jepang inilah terjadi perubahan menakjubkan dalam pertempuran kemerdekaan.

3. Soekarno Memperkenalkan Pancasila (1 Juni 1945)

Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dengan membentuk Badan Penyelidik Upaya Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Sidang pertama BPUPKI dibuka pada tanggal 29 Mei 1945. Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan dasar negara Indonesia dengan nama Pancasila.

4. Peristiwa Rengasdengklok (16 Agustus 1945)

Meski Jepang sudah berjanji akan memberikan kemerdekaan, namun generasi muda tidak menyetujuinya. Kelompok pemuda menginginkan agar Soekarno segera memproklamirkan kemerdekaannya sendiri.

Dilansir dari situs setneg.go.id, dini hari tanggal 16 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta terpaksa menculik para pemuda ke Rengasdengklok. Tindakan ini dilakukan agar Bung Karno segera memproklamirkan kemerdekaan.

5. Peperangan Medan Area (Oktober 1945)

Kemerdekaan Indonesia tidak serta merta membebaskan negara dari berbagai upaya perebutan wilayah oleh negara lain.

Salah satunya merupakan datangnya pasukan Sekutu pada tanggal 9 Oktober 1945 yang diiringi Pemerintahan Sipil Hindia Belanda atau Netherland Indies Civil Administration (NICA) ingin mengambil paksa wilayah Indonesia.

Pemuda Medan segera membentuk TKR untuk melakukan perlawanan. Pada tanggal 13 Oktober 1945 terjadi pertempuran yang dikenal dengan nama Medan Area.

6. Pertempuran Ambarawa (Oktober 1945)

Pasukan Sekutu yang dipimpin Brigjen Bethel mendarat di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945. Saat Sekutu menuju Magelang, mereka diserang oleh masyarakat sehingga menimbulkan kerusuhan.

Di bawah pimpinan Kolonel Sudirman, pasukan TKR mengejar dan mengepung pasukan Sekutu hingga terjadi pertempuran selama empat hari (12-15 Desember 1945) yang dikenal dengan nama ‘Palagan Ambarawa’.

Pasukan TKR meraih kemenangan pada tanggal 15 Desember 1945. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Perjuangan Kartika TNI-AD.

7. Peristiwa Merah Putih di Manado (14 Februari 1946)

Yakni Di Sulawesi Manado kejadian usaha Belanda untuk mengambil ulang kemerdekaan Indonesia. Penduduk Sulawesi melakukan perlawanan dengan menyerbu markas militer Belanda di Teling, Manado pada tanggal 14 Februari 1946.

Rakyat merobek bendera Belanda yang merah-putih-biru menjadi bendera merah putih. Oleh karena itu invasi ini dinamakan Peristiwa Merah Putih.

8. Pertempuran Lautan Api Bandung (23 Maret 1946)

Peperangan yang paling dikenal sebagai Bandung Lautan Api yang permulaan nya saat itu sebagai anggota Sekutu didampingi NICA sampai di Bandung sejak tanggal 13 Oktober 1945. Mereka memberikan ultimatum kepada para pejuang untuk meninggalkan wilayah Bandung Utara, namun para pejuang menolak.

Tentara Republik Indonesia (TRI) turun tangan dan bersedia menyediakan Bandung. Tetapi sebelum pergi dari Bandung sejak tanggal 23-24 Maret 1946, para pejuang menyerang pos Sekutu dan membakar kota Bandung hingga menjadi lautan api.

9. Perjanjian Linggarjati (15 November 1946)

Belanda menolak mempercayai kemerdekaan Indonesia secara de facto dan selalu berjuang menaklukkan beragam wilayah di Indonesia. Untuk mengakhiri hal tersebut, dilakukanlah Perjanjian Linggarjati di Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 10-15 November 1946 dan disahkan pada tanggal 25 Maret 1947.

Saat itu Sutan Sjahrir mewakili Indonesia oleh Sementara Itu Belanda mewakili oleh Prof Schermerhorn. Hasilnya Belanda secara de facto mengakui Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Jawa, Madura, dan Sumatera. Indonesia adalah bagian dari negara federal Amerika Serikat.

10. Perjanjian Renville (18 Januari 1948)

Lebih tepatnya Belanda langgar Perjanjian Linggarjati dan kembali melancarkan serangan yang disebut Agresi Militer Belanda (AMB) I pada tanggal 21 Juli 1947 terhadap kota-kota besar di Pulau Jawa dan Sumatera.

PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang beranggotakan Richard C. Kirby dari Australia sebagai wakil Indonesia, Paul Van Zeeland dari Belgia sebagai wakil Belanda, dan Prof.Dr.Frank Graham dari Amerika Serikat sebagai mediator.

Kemudian dilakukan perundingan yang disebut Perjanjian Renville karena berlangsung di kapal USS Renville yang sandar di Pelabuhan Tanjung Priok pada tanggal 17 Januari 1948.

Hasil perjanjian tersebut menyatakan bahwa Belanda akan tetap berdaulat sampai terbentuknya RIS, dan RI mempunyai kedudukan yang setara dengan Belanda, RI akan menjadi bagian dari RIS dan diadakan pemilihan umum pembentukan Konstituante RIS. Pasukan Indonesia di wilayah Belanda juga harus dipindahkan.

Namun Perjanjian Renville kemudian dikhianati oleh Belanda dengan meluncurkan AMB II pada 19 Desember 1948.

11. Pemberontakan DI/TII (1948-1949)

Selain harus berhadapan dengan AMB II, Indonesia juga harus menghadapi pemberontakan dari dalam yaitu Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Ini merupakan konflik politik pertama setelah kemerdekaan.

Gerakan DI/TII bertujuan menjadikan Indonesia negara Islam. Gerakan yang dirintis Sekarmadji Maridjan Kartosuwirjo ini berawal dari Jawa Barat dan menyebar ke Jawa Tengah, Aceh, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.