Sejarah Indonesia

Dapatkan Informasi Tentang Sejarah Indonesia Wajib Kamu Ketahui Untuk Menambah Wawasan

Sejarah Indonesia

Adanya Jenis Peninggalan Bersejarah Yang Bernilai Tinggi

Adanya Jenis Peninggalan Bersejarah Yang Bernilai Tinggi

Adanya Jenis Peninggalan Bersejarah Yang Bernilai Tinggi – Bangsa Indonesia terkenal mempunyai kebudayaan yang tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peninggalan budaya yang bernilai sejarah, yang hingga kini masih bisa kita nikmati kecantikannya. Macam-macam warisan sejarah sebagai berikut antara lain:

Adanya Jenis Peninggalan Bersejarah Yang Bernilai Tinggi

A. Prasasti

Prasasti adalah sebuah piagam yang diukir pada batu atau tembaga.  Tulisan umumnya ditulis memakai aksara Pallawa dan bahasa Sansekerta. Di Kalimantan Timur ditemukan tulisan berupa yupa yang menjelaskan sejarah negara Kutai. Yupa merupakan monumen batu yang ditulis. Ditemukan dokumen Ciaruteun Di Jawa Barat, Persembahan Kebon Kopi, dan Tulisan Tugu peninggalan Kerajaan Tarumanegara.

Di Jawa Timur ditemukan ukiran Padlegan dan piagam Panumbangan peninggalan kerajaan Kediri. Prasasti merupakan peninggalan sejarah berupa tulisan atau gambar yang diukir pada batu, sehingga dikenal juga dengan nama batu tulis. Isi Prasasti biasanya merupakan salah satu peristiwa penting dalam suatu kurun waktu Sejarah yang dialami oleh seorang penguasa kerajaan atau tentang kerajaan itu sendiri. Bahasa yang dipakai pada beberapa prasasti berupa huruf Pallawa dan Sansekerta. Beberapa prasasti yang ditemukan sebagai peninggalan sejarah di Indonesia, yaitu:

  • Prasasti Yupa yang ditemukan di sungai Mahakam, Kalimantan Timur sekitar tahun 500 M, merupakan peninggalan Kerajaan Kutai Kartanegara dan merupakan prasasti tertua.
  • Prasasti Talaga Batu, Kota Kapur (686 M), Prasasti Kedukan Bukit (684 M), Prasasti Talang Tuo (684 M), Prasasti Karang Berahi, dan Prasasti Palah Pasemah di Palembang merupakan peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang bercorak Budha.
  • Prasasti Padiegan, Weleri dan Net peninggalan Kerajaan Kediri.
  • Prasasti Ciaruteun di Jawa Barat dari Kerajaan Tarumanegara bergambar telapak kaki Raja Purnawarman. Selain itu juga terdapat Prasasti Pasir Jambu, Kebon Kopi, Pasir Awi, Muara Ciateun, Cidanghiang dan Monumen Prasasti.

B. Karya Sastra

Pada masa kerajaan Hindu-Buddha banyak karya sastra yang berbentuk buku sastra dan cerita rakyat. Buku sastra yang ditulis oleh para penyair seperti, Kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca yang memuat istilah Pancasila. Kitab Masa Jayabaya yang ditulis oleh raja Jayabaya yang berisi ramalan tentang masa depan bangsa Indonesia.

Kitab Kutaramanawa yang disusun oleh Mahapatih Gajah Mada dan dijadikan dasar hukum kerajaan Majapahit. Karya sastra bersifat legenda rakyat atau cerita rakyat contohnya: cerita rakyat Malin Kundang berasal dari Sumatera Barat, Sangkuriang berasal dari Jawa Barat, Putri Cendana berasal dari Nusa Tenggara, Bandung Bondowoso dari Jawa Tengah, dan lain-lain.

Peninggalan sejarah lain yang ada di Indonesia yang berbentuk tulisan adalah aksara kuno atau dokumen penting yang berisi informasi zaman dahulu kala, dapat juga berupa karya sastra seperti puisi, cerita, legenda dan berbagai kitab. Beberapa naskah kuno yang berasal dari masa lampau di Indonesia antara lain:

  • Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular dari Kerajaan Majapahit.
  • Kitab Negarakertagama dari Mpu Prapanca peninggalan Kerajaan Majapahit.
  • Kakawi Arjuna Wiwaha dari Mpu Kanwa dari Kerajaan Airlangga Kahuripan berupa syair dalam bahasa Kuna Jawa dan metrum yang berasal dari India.
  • Kitab Smaradhana karya Mpu Darmaraja pada masa Raja Kameswara I Kerajaan Kediri.
  • Kitab Bharatayudha, Hariwangsa dan Gatotkacasraya karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh pada masa Raja Jayabaya, Kediri

C. Istana, Keraton , Gedung, Rumah

Keraton, Istana, rumah, dan bangunan yang mempunyai harga sejarah serupa Istana Bogor dan Istana Merdeka di Jakarta. Keraton Kasunanan di Surakarta, Keraton Kasultanan di Yogyakarta, dan Keraton Kasepuhan di Cirebon. Rumah Laksamana Gedung kantor berita Domei
Ir. Rumah soekarno dan Maeda di jakarta, dan lain-lain.

D. Monumen

Monumen ini dibangun untuk menghormati jasa perjuangan para pahlawan, seperti Tugu Proklamasi dan Tugu Pancasila Sakti di Jakarta serta Tugu Kediaman Jenderal Sudirman di Purbalingga. Selain itu dibangun pula memorial untuk mengenang kejadian penting. Seperti tugu Palagan di Ambawara, tugu Yogya Kembali di Yogyakarta, dan Monumen Tugu di Semarang.

e. Masjid dan Gereja

Masjid dan gereja yang bernilai sejarah antara lain Gereja Portugis dan Masjid Agung Demak di Jakarta. Rumah ibadat Agung Demak Jawa Tengah karya Wali Sanga. Dan mempunyai karakteristik yakni salah satu pilar terbuat dari (serpihan kayu) tatal . Rumah Ibadat Portugis di Jakarta didirikan pada tahun tahun 1963 sampai 1696. Gereja ini diperuntukkan bagi masyarakat Batavia yang berbahasa Portugis.

F. Makam

Makam yang mempunyai nilai sejarah antara lain makam Sentot Alibasa di Bengkulu, makam raja-raja Kasunanan dan Kasultanan di Imogiri Yogyakarta, makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, makam raja-raja Tallo di Makassar, makam Sunan Gunungjati di Cirebon, Jawa Timur, dan Ir. Sukarno di Blitar.

Kuburan merupakan sebuah bangunan yang menjadi tempat peristirahatan orang-orang yang telah meninggal, termasuk disini para raja atau tokoh penting dalam sejarah. Makam sering dijadikan sumber sejarah. Beberapa contoh makam yang ada di Indonesia adalah:

  • Makam raja-raja Surakarta dan Yogyakarta di Imogiri, Yogyakarta.
  • Makam Pangeran Diponegoro di Makassar, Sulawesi Selatan.
  • Makam R.A. Kartini di Rembang, Jawa Tengah.
  • Makam Ir. Ir.Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia di Blitar, Jawa Timur.
  • Makam Sunan Kalijaga di Demak, Jawa Tengah.

G. Benteng

Kubu pertahanan tersebut merupakan bangunan yang mempunyai taksiran sejarah dalam pertempuran. Seperti Fort de Kock di Bukittingi Sumatera Barat, Benteng Holland, Benteng Otanah di Gorontalo, dan Bommel di Jakarta, Benteng Saint John di Ternate serta Benteng Barombon dan Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan.

Contoh peninggalan bangunan bersejarah berupa benteng antara lain :

  • Inong Balee Fort in Aceh, Special Region of Aceh.
  • Bonjol Fort in Bonjol, West Sumatra
  • Fort Duurstede in Saparua, Maluku.
  • Fort Surason in Banten, West Java.
  • Fort Jagaraga in Bali.
  • Fort Marlborough in the Moluccas.
  • Fort de Kock in Bengkulu.
  • Benteng Keraton in Yogyakarta.